ISLAM DAN BUDAYA JAWA

Dalam perkembangannya, penyebaran Agama Islam di Jawa juga di bungkus dengan ajaran-ajaran terdahulu/adat jawa,dalam hal ini "Walisongo" memiliki andil besar dalam penyebaran Agama Islam di tanah Jawa. Unsur-unsur dalam ajaran Islam berusaha di tanamkan dalam budaya-budaya Jawa,seperti pertunjukan Wayang kulit, Ular-ular (petuah),Cerita kuno, Lagu-lagu dolanan, sampai Upacara tradisional yang di kembangkan,khususnya di Kerajaan Mataram (Yogya/Solo). Dalam cerita Wayang Kulit yang paling dikenal masyarakat adalah cerita "Serat Kalimasada" (lembaran yang berisikan mantra).
Dalam cerita ini dikisahkan bahwa orang yang mempunyai/membawa serat ini akan menjadi sakti mandraguna,padahal tidak ada satupun yang tahu pasti isi dari serat tersebut,di akhir cerita rahasia dari serat itupun di beberkan oleh dalang,di dalam serat itu berbunyi "Aku Bersaksi Tiada Tuhan Selain Allah,dan Aku Percaya Bahwa Muhammad Adalah Utusan Allah" Serat itu taklain adalah isi dari Kalimat Syahadat.
Dalam pertunjukan Wayangpun sang Wali selalu mengadakannya di halaman Masjid,yang di sekelilingnya di beri parit melingkar berisikan air jernih,guna parit itu adalah untuk melatih para penonton Wayang untuk wisuh/mencuci kaki mereka sebelum memasuki Masjid (dalam hal ini mengajarkan untuk ber_Wudlu).